Tuesday, 12 June 2012

Pengerusakan Akhlaq Oleh Musuh-musuh Islam


Memang telah menjadi sunatullah, bahwa kaum Muslimin senantiasa dibayangi oleh segala maneuver musuh-musushnya untuk menjatuhkan kaum Muslimin dengan ajaran-ajarannya. Ini telah terjadi semenjak cahaya Islam terpancar dari Makkah Al-Mukarramah dan akan terus terjadi hingga Allah menutup panggung kehidupan yang fana ini. Berbagai langkah senantiasa diwujudkan tanpa kenal lelah, didukung potensi dana, iptek dan kekuatan politis serta militer yang ada, mereka senantiasa membuat maker terhadap Ummat Islam.
Di antara aspek yang paling terasa pengaruhnya adalah semakin jauh ummat Islam daari sikap akhlaq Islami. Meski rendahnya akhlaq umat kini, merupakan hasil suatu proses yang cukup panjang, namun hingga sekarang sedikit sekali kaum Muslimin yang menyadari hal tersebut.
Sarana perusakan yang paling berbahaya yang digunakan untuk merusak akhlaq dan tata kehidupan yang Islami adalah dengan menyuguhkan pemikiran yang salah bahkan bersifat destruktif yang mampu menjungkir-balikkan tatanan social yang Islami serta menciptakan lingkungan yang buruk di kalangan kaum Muslimin di seluruh dunia. Berbagai cara yang digunakan antara lain:
1.       Mengalihkan Ummat kepada Gaya Hidup Permisivisme-Materialisme (keserba-bolehan mencari dan mencintai harta/dunia).
Dipasungnya kaum Muslimin dalam perbuatan suap-menyuap, manipulasi harta ummat, melakukan penimbunan secara haram, terbiasa berbuat curang dengan cara memperlicin usahanya melalui materi. Semua perbuatan tersebut seolah kebolehan tanpa dosa bias dilakukan bahkan senantiasa berlomba mencari kesempatan untuk melakukannya. Setiap perbuatan tidak lagi menggunakan jalan yang disyariatkan oleh Islam melainkan hanya melihat ‘Apa yang bias dan apa yang tidak bisa’, bukan ‘Apa yang boleh atau tidak’.
2.       Pergaulan Bebas.
Satu aspek di masyarakat yang telah menggejala umum adalah adanya sikap bebas bergaul sesuai keinginan, asal tidak mengganggu orang lain. Seorang laki-laki boleh berbuat apa saja terhadap wanita yang ‘Suka sama suka’. Seorang remaja boleh berbuat semaunya sebagaimana yang ia dapatkan. Dari kondisi inilah muncul aktifitas free-sex, hancurnya nilai kasih saying yang hakiki, merajalelanya prostitusi, meningkatnya angka aborsi, putusnya nilai-nilai kekeluargaan dan berakibat hancurnya tatanan social masyarakat.
Orang-orang yang tenggelam dalam pergaulan bebas tanpa batas sibuk dan mabuk oleh pesona-pesona yang nisbi tertipu oleh kesenangan yang semu, secara tidak sadar mereka tidak memperdulikan bahaya besar yang mengancam peradabannya.
3.        Memperalat Kaum Wanita.
Disebar-luaskannya paham kesamaan derajat total pria dan wanita. Dibebaskannya aktivitas wanita sebagaimana pria. Maka batas pergaulan antara keduanya menjadi bias, karena hampir pada seluruh aktifitas pria, wanita senantiasa menyertai dan menyempurnakannya. Dengan daya tarik artifisial yang dipoles dengan kosmetika, wanita bergerak dihadapan pria sehingga menimbulkan ketertarikan syahwat. Sadar maupun tidak, langsung maupun tidak, hal ini berujung pada eksploitasi harkat wanita dalam masyarakat. Kewajiban wanita sebagai ibu dan pemimpin masalah rumah tangga menjadi sirna, berganti menjadi perlombaan meraih prestise karir. Sebagian wanita bahkan telah rela menjadi jasad tanpa ruh, hanya sebagai benda pemuas naluri pria. Lambat namun pasti, kemuliaan derajat wanita, luntur bersama lunturnya rasa malu pada dirinya.
a.       Lapangan Pendidikan.
Semboyan yang kita kenal dibidang ini adalah “Peningkatan Pendidikan Wanita”, diarahkan menurut setting kehidupan liberalism yang serba bebas. Metode pendidikan wanita yang tidak mendukung kemuliaan derajat dan kewajiban seorang muslimah. Percampur-bauran dalam pendidikan, dengan terbukannya aurat dan dijauhkannya Muslimah dari ilmu-ilmu wajib mereka sebagai ibu dan pengatur rumah tangga, menjadikan wanita “berpendidikan” bukanlah wanita “bersyakshiyah Islamiyah” tetapi berkepribadian kapitalisme semu.  
b.       Lapangan Seni Budaya.
Tipu daya yang menonjol adalah wanita tak ubahnya sebagai alat yang dapat diwarnai, diparfumi, dibungkusi dengan media-media kosmetika dan mode. Film, majalah, radio dan televise tak lepas dari wanita. Disinilah awal keruntuhan harkatnya, ia hanya bernilai materi tanpa nilai ruhani.
c.       Lapangan Industri dan Perdagangan.
Kecermatan dan ketekunan wanita serta kelemahlembutannya dihargai murah untuk kerja mereka di sebuah pabrik atau untuk meluluskan sebuah rencana. Iklan sebagai ujung tombak pemasaran selalu memanfaatkan wanita dengan berbagai keelokan non-alaminya, dengan desah suara dan kerling matanya. Maka angka penjualan berbagai produk menjadi meningkat meski tak ada hubungannya dengan ‘kewanitaan’. Sekali lagi wanita hanya sebatas tubuh.
4.       Memasyarakatkan Minuman Keras.
Media minuman keras sebagai penghilang akal, dilarang keras dalam kehidupan masyarakat Islam. Namun justru kenikmatan nisbi yang ada didalamnya, telah dijadikan alat ampuh untuk menarik generasi muda Islam menjauhkan nilai-nilai Islami. Ketergantungan terhadap minuman haram membawa kerusakan jasad dan jiwa generasi muda. Dari sinilah, kehancuran generasi berawal.
5.       Menciptakan Permainan yang Melalaikan Ummat.
Di antara akhlaq kamum muslimin yang luhur adalah menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak bermanfaat, menjauhi segala sesuatu yang dapat membuang-buang waktu tanpa faedah. Jenis-jenis permainan dan hiburan yang menina-bobokan ummat telah dijadikan bagian hidup yang penting bagi kaum muslimin.
6.       Menuduh dan Mengicuh Muslimah Berjilbab.
Untuk melicinkan tipu dayanya, sebagian musuh Islam menempuh cara antara lain:
a.       Membuat opini negative bahwa jilbab diidentikkan dengan kebodohan, keterbelakangan, kolot, ketinggalan zaman, menghambat kemajuan dan produktifitas, hingga tuduhan-tuduhan ekstrim yang sungguh tak layak ditujukan kepada mereka.
b.      Memfitnah muslimah berjilbab dengan cara menyusupkan beberapa wanita karir, fasik atau bahkan pelacur yang menggoda kaum pria dengan mengenakan jilbab sehingga muncul tuduhan dan fitnah buruk yang ditujukan kepada wanita muslimah yang mulia.

No comments:

Post a Comment

MATERIAL PENYUSUN BETON BERTULANG

Penyusun Beton Beton merupakan campuran antara bahan agregat halus dan kasar dengan pasta semen (kadang-kadang juga ditambahkan admixtur...