Islam adalah agama dakwah. Artinya, bahwa Islam bias
tersebar ke seluruh penjuru dunia, dipeluk, dipahami dan diamalkan oleh manusia
dari berbagai suku dan bangsa adalah karena dakwah, yang dilancarkan tanpa
henti di sepanjang kurun sejarah Islam. Salah satu dari inti ajaran Islam
memang perintah kepada umatnya untuk berdakwah, yakni mengajak manusia kepada
jalan Allah (tauhid) dengan hikmah (hujjah atau argumen). Dan menjadi salah
satu cirri seorang mukmin adalah kepeduliannya terhadap dakwah. Bersama mukmin
yang lain atau mukminat, ia bahu membahu melaksanakan amar makruf nahi mungkar.
Ia yakin tidak ada aktifitas yang lebih mulia dalam hidup ini kecuali
mendedikasikan diri dalam dakwah Islam.
Misi Utama Rasulullah
Misi utama Muhammad sebagai rasulullah (utusan
Allah) adalah berdakwah, mengajak semua manusia kepada jalan yang benar, member
kabar gembira berupa pahala serta kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat (surga)
bagi siapa saja yang bersedia mengikuti jalannya, juga member peringatan akan
datangnya azab berupa kesengsaraan, kekacauan hidup di dunia dan akhirat
(neraka) bagi yang mengingkarinya.
Fakta sejarah membuktikan, bagaimana Rasulullah
berhasil menegakkan sebuah peradaban khas yang penuh rahmat di atas landasan
tauhid di kawasan Jazirah Arab yang kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Berkenaan dengan daya pengaruh peradaban Islam ini, orientalis terkemuka L.
Stoddard, memberikan pujian pada bukunya The New World of Islam. Katanya, “bangkitnya
Islam barangkali suatu peristiwa yang paling menakjubkan dalam sejarah manusia.
Dalam tempo kurang seabad, dari gurun tandus dan suku bangsa terbelakang, Islam
telah tersebar hamper menggenangi separuh dunia. Menghancurkan
kerajaan-kerajaan besar, memusnahkan beberapa agama besar yang telah dianut
berbilang zaman dan abad”.
Wujud Kasih Sayang
Dalam pergaulan sehari-hari diperlukan saling
mengingatkan. “Manusia adalah tempatnya keliru dan lupa”, kata Rasulullah. Maka
wajar bila manusia acap bertingkah menyimpang dari tuntunan agama, baik karena
khilaf ataupun karena dorongan hawa nafsu. Di sinilah peringatan dan nasehat
dari sesame muslim sangat diperlukan. Al-Quran menyebut aktifitas taushiah bi al-haq dan taushiah bi al-sabr sebagai cirri orang
yang beriman yang beruntung.
Jadi, dakwah sesungguhnya merupakan cermin dari
kepedulian seorang muslim terhadap muslim lainnya, bahkan sesame manusia.
Dengan rasa kasih sayang, seorang muslim
sesuai teladan yang diberikan Rasulullah mengingatkan orang lain agar tidak
menempuh jalan hidup yang salah. Yakni mempercayai (mengimani) yang tidak layak
dipercayai serta bertindak dan berfikir tidak sesuai tuntunan agama Islam.
Inilah hakekat dakwah.
Dengan dakwah, umat Islam dihindarkan dari sikap individualistis
dan tidak peduli akan nasib sesame. Pengalaman menunjukkan, bahwa sikap
individualistis telah menimbulkan berbagai problema masyarakat yang tidak
terbayangkan sebelumnya.
No comments:
Post a Comment