Persamaan
Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, moral dan susila yang dapat dipaparkan sebagai berikut:
Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, moral dan susila yang dapat dipaparkan sebagai berikut:
Pertama, akhlak, etika,
moral dan susila mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah
laku, sifat, dan perangkai yang baik.
Kedua, akhlak, etika, moral
dan susila merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar martabat
dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas akhlak, etika,
moral dan susila seseorang atau sekelompok orang, maka semakin rendah pula
kualitas kemanusiaannya.
Ketiga, akhlak, etika, moral
dan susila seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata merupakan faktor
keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi merupakan potensi
positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan dan aktualisasi potensi
positif tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan, serta
dukungan lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
secara tersu menerus, berkesinambangan, dengan tingkat keajegan dan konsistensi
yang tinggi.
Perbedaan
Selain ada persamaan antara akhlak, etika, moral dan susila sebagaimana diuraikan di atas terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing dari keempat istilah tersebut. Berikut ini adalah uraian mengenai segi-segi perbedaan yang dimaksud:
Selain ada persamaan antara akhlak, etika, moral dan susila sebagaimana diuraikan di atas terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing dari keempat istilah tersebut. Berikut ini adalah uraian mengenai segi-segi perbedaan yang dimaksud:
Pertama, akhlak merupakan
istilah yang bersumber dari Al-Qur’an dan al-Sunnah. Nilai-nilai yang
menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu perbuatan, kelakuan,
sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan bersumber dari ajaran
Allah. Sementara itu, etika merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang
nilai-nilai, dan kesusilaan tentang baik dan buruk. Jadi, etika bersumber dari
pemikiran yang mendalam dan renungan filosofis, yang pada intinya bersumber
dari akal sehat dan hati nurani. Etika besifat temporer, sangat tergantung
kepada aliran filosofis yang menjadi pilihan orang-orang yang menganutnya.
Nice post gan..!!
ReplyDeletebarakallah kaka, :)
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletethanks yaa kak,
ReplyDeletesangat berguna buat persiapan UTS besok,,,,
sama2, :)
Deletelike it guys.:(
ReplyDeletethank you kaka :)
Deletemantap
ReplyDeletethx bang
Deletethankssss ^^
ReplyDeletesama2 :)
Delete