Wednesday, 9 November 2011

SIFAT-SIFAT BETON


Pada umumnya beton terdiri dari kurang lebih 15 % semen, 8 % air, 3 % udara, selebihnya pasir dan kerikil.
Campuran tersebut setelah mengeras mempunyai sifat yang berbeda-beda, tergantung pada cara pembuatannya. Perbandingan campuran, cara mencampur, cara mengangkut, cara mencetak, cara memadatkan, cara merawat, dan sebagainya akan mempengaruhi sifat-sifat beton. Sifat-sifat beton yang kan diuraikan tidak selalu semua harus dimiliki oleh setiap konstruksi beton, dan sifat-sifat tersebut juga relatif ditinjau dari pemakian beton itu sendiri. Yang penting beton harus memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan tujuan pemakaian beton itu. Misalnya pada suatu kolom bangunan, yang terpenting harus memiliki kekuatan tekan yang tinggi yang cukup kuat untuk menahan beban bangunan itu, sedang sifat kerapatan air tidak penting untuk diperhatikan; sebaliknya lantai suatu bak air harus memiliki sifat rapat air. Dengan kata lain sifat-sifat penting dari beton yang harus ada dalam suatu konstruksi harus disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga konsrtuksi lebih ekonomis.
1.      Sifat umum yang ada pada adukan beton.
Sifat umum yang ada pada beton adalah sebagai berikut:
a.       Kemampuan Dikerjakan (workability)
Yang dimaksud dengan workability, adalah bahwa bahan-bahan setelah diaduk bersama, menghasilkan adukan yang bersifat sedemikian rupa sehingga adukan mudah diangkut, dituang/dicetak,dan dipadatkan menurut tujuan pekerjaanya tanpa terjadi perubahan yang menimbulkan kesukaran atau penurunan mutu. Sifat mampu dikerjakan atau workability sangat bergantung pada sifat bahan, perbandingan campuran, dan cara pengadukan serta jumlah seluruh air bebas. Dengan kata lain sifat mudah dikerjakan suatu adukan beton dipengaruhi oleh:
1.      Konsistensi normal PC
2.      Mobilitas aliran dimulai (sebaliknya adalah sifat kekerasan perlawanan terhadap gerak)
3.      Kohesi atau perlawanan pemisahan terhadap bahan-bahan.
4.      Sifat saling lekat (ada hubungannya dengan kohesi), berarti bahan penyusunnya tidak akan terpisah-pisah sehingga memudahkan pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
Jadi sifat dapat dikerjakan pada beton ini adalah ukuran pada tingkat kemudahan untuk diaduk, diagkut, dituang/dicetak, dipadatkan. Perbandingan ataupun sifat bahan bahan itu secara bersama-sama mempengaruhi sifat dapat dikerjakan beton segar. Unsur-unsur yang mempengaruhi sifat dapat dikerjakan antara lain sebagai berikut :
1.    Banyaknya air yang dipakai dalam campuran aduk beton, makin banyak air yang digunakan makin mudah beton itu dikerjakan.
2.    Penambahan semen kedalam adukan beton. Hal ini juga menambah sifat dapat dikerjakan dalam beton, karena biasanya penambahan semen diikuti dengan penambahan air untuk memperoleh harga faktor air semen tetap
3.    Gradasi campuran agregat kasar dan agregat halus, jika campuran pasir dan kerikil mengikuti gradasi yang telah disyaratkan oleh peraturan yang dipakai, aduk beton akan mudah dikerjakan
4.    Pemakaian butir-butir agregat yang bulat akan mempermudah cara pengerjaan  beton. Pemakaian butir maksimum agregat kasar, akan berpengaruh terhdap kemudahan dikerjakan pada beton
5.    Cara memadatkan beton atau tipe alat yang digunakan. Jika pemadatan beton dilakukan dengan alat getar misalnya, diperlukan tingkat kelecekan yang berbeda dibanding menggunakan alat yang lain.
Beberapa cara utnuk megukur derajat”dapat dikerjakan”/workability, anatara lain :
a)      V.B consistometer ( terutama untuk adukan kental ), dan compacting factor, kedua cara pengukuran tersebut dipakai di Inggris.
b)      Meja getar (schud-table) dipakai di Jerman
c)      Flow table dan bola kelly dipakai di AS
d)     Alat slump yang berbentuk kerucut terpancung ciptaan Abrams.
Dari tipe-tipe cara mengukur derajat’mampu dikerjakan’tersebut, cara yang paling populer adalah mengukur dengan alat slump. Menurut Abrams, alat slump merupakan alat yang murah, mudah dibuat dan mudah dipakai untuk pengawasan dilapangan. Pengukuran dengan alat slump ini bertujuan untuk mengukur tinggi aduk beton setelah dilepas dari alat slump yang digunakan. Tinggi slump merupakan derajat mampu dikerjakan dari aduk yang diukur. Slump yang tinggi menunjukkan bahwa aduk beton terlalu cair (terlalu banyak air), dan sebaliknnya.
Untuk mengkur tinggi slump digunakan alat yang dinamakan alat slump yang terdiri dari corong baja dan tongkat baja.
Adukan beton yang enak dikerjakan atau dituang dan dapat dipadatkan dalam cetakan, biasanya mempunyai nilai slump antara 7-12 cm
b.      Sifat Tahan Lama (durability)
Sifat tahan lama pada beton dapat dibedakan dalam beberapa hal antara lain, sebagai berikut:
1.      Sifat tahan terhadap cuaca
2.      Sifat tahan terhadap kimia
Untuk menjaga adanya kerusakan yang diakibatkan oleh sulfat, maka dianjurkan pakai semen portland tipe 2 atau tipe 5 yang terbukti tahan terhadap pengaruh sulfat
3.      Sifat tahan terhadap erosi
c.       Sifat Kedap Air
Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat kedap air pada beton :
1.      Mutu dan porositas agregat
2.      Umur beton
3.      Gradasi
4.      Perawatan
d.      Kekuatan Beton
Untuk mencapai kepadatan dan hidrasi sempurna ini, ada beberapa hal yang mempengaruhi, antara lain sebagai berikut :
1.      Keadaan selama terjadinya pengerasan
2.      Karena pengerasan semen memakan waktu, maka perlu waktu yang cukup, minimal 4 minggu
Kekurangan–kekurangan yang perlu diperhitungakan dalam pemakaian beton adalah sebagai berikut :
1.      Kekuatan tarik rendah
2.      Rambatan suhu
3.      Penyusutan kering dan perubahan kadar air
4.      Rayapan
5.      Kerapatan terhadap air

BAHAN- BAHAN BETON


Beton adalah campuran dari agregat halus dan agregat kasar (pasir, kerikil, batu pecah, atau jenis agregat lain) dengan semen yang dipersatukan oleh air dengan perbandingan tertentu. Beton juga dapat didefinisikan sebagai bahan bangunan dan konstruksi yang sifat-sifatnya dapat ditentuakan terlebih dahulu dengan mengadakan perencanaan dan pengawasanyang teliti terhadap bahan-bahan yang di pilih.
1.      SEMEN
Semen Portland adalah : bahan pengikat hidrolis berupa bubuk halus yang dihasilkan dengan cara menghaluskan klinker ( bahan ini terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis ), dengan batu gips sebagai bahan tambahan.
a.       Untuk konstruksi beton bertulang pada umumnya dapat dipakai tipe-tipe
semen yang memenuhi ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan dalam SNI-8.
b.      Apabila diperlukan persyaratan-persyaratan khusus mengenai sifat betonnya, maka dapat dipakai tipe-tipe semen lain daripada yang ditentukan dalam NI- 8 seperti semen portland-tras, semen alumina, semen tahan sulfat dan lain-lain. Dalam hal ini, pelaksana diharuskan untuk meminta pertimbangan-pertimbangan dari lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui.
c.       Untuk beton mutu Bo, selain tipe-tipe semen yang disebut di muka, dapat juga dipakai semen tras kapur
d.      Untuk beton mutu K175 dan mutu lebih tinggi, jumlah semen yang dipakai dalam setiap campuran beton harus ditentukan denngan ukuran berat. Untuk beton mutu B1 dan K 125, jumlah semen yang dipakai dalam setiap campuran dapat ditentukan dengan ukuran isi. Pengukuran semen tidak boleh m,empunyai kesalahan lebih ± 2,5%
Beberapa macam tipe semen :
1.          Tipe I, untuk penggunaan umum, semen ini tidak memerlukan syarat khusus
2.          Tipe II, semen portland dengan panas hidrasi sedang
3.          Tipe III, semen portland dengan kekuatan awal tinggi
4.          Tipe IV, semen portland dengan panas hidrasi rendah
5.          Tipe V , semen portland yang tahan terhadap sulfat

2.PASIR
Beberapa syarat mutu pasir :
a.       Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa pasir buatan yang duihasilkan oleh alat –alat pemecah batu. Sesuai dengan syrat-syarat pengawasan mutu agregat untuk berbagai-bagai mutu beton menurut pasal 4.2 ayat 1, maka agregat halus memenuhi satu, beberapa atau semua ayat berikut ini
b.      Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras. Butir-butir agregat halus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau tidak hancur oleh  pengaruh-pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
c.       Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % (ditentukan terhadap berat kering). yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0,063 mm. Apabila kadar lumpur melampaui 5 %, maka agregat halus harus dicuci.
d.      Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organis terlalu banyak yang harus dibuktikan dengan percobaan warna dari Abrams-Harder (dengan larutan NaOH). Agregat halus yang tidak memenuhi percobaan warna ini dapat juga dipakai, asal kekuatan tekan adukan agregrat tersebut pada waktu 7 hari dan 28 hari tidak kurang dari 95% dari kekuatan adukan agregat yang sama tetapi dicuci dalam larutan 3% NaOH yang kemudian dicuci bersih dengan air, pada umur yang sama.
e.       Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya dan apabila diayak dengan susunan ayakan yang ditentukan dalam pasal 3.5 ayat(1), harus memenuhi syarat-syarat berikut.
                                            i.            Sisa di atas ayakan 4 mm harus minimum 2%;
                                          ii.            Sisa diatas ayakan 1 mm harus minimum 10%;
                                        iii.            Sisa diatas ayakan 0,25 mm harus berkisar antara 80% dan 90% berat.
f.       Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton, kecuali dengan petunjuk –petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang dipakai.

3.      KERIKIL
Beberapa sarat mutu kerikil yang baik :
a.       Agreagat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasiul disintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu. Pada umumnya yang dimaksudkan dengan agregat kasar adalah agregrat dengan besar butiran lebih dari 5 mm. semua debgan syarat –syarat pengawasan mutu agregat untuk berbagai-bagai mutu beton menurut pasal 4.2 ayat (1), maka agregat kasar harus memenuhi satu, beberapa, atau semua ayat berikut ini.
b.      Agregrat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Agregat kasar yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai, apabila jumlah butir-butir pipih tersebut tidak melampaui 20% dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca seperti terik matahari dan hujan.
c.       Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan terhadap berat kering). Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0,063 mm. Apabila kadar lumpur melampaui 1% maka agregat kasar harus dicuci.
d.      Agreagat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beaton, seperti zat-zat reaktif alkali.
e.       Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji dari Rudeloff dengan bebab penguji 20t, dengan mana harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1.      Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5-19 mm lebih dari 24% berat;
2.      Tidak terjadi pembubukan dampai fraksi 19-30 mm, lebih dari 22% berat.
Atau dengan mesin Pengaus Los Angelos, dengan mana tidak boleh terjadi kehilangan berat lebih dari 50%
f.       Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnyadan apabila diayak dengan susunan ayakan yang ditentukan dalam pasal 3.5 ayat (1), harus memenuhi syarat-syarat berikut :
1.          Sisa diatas ayakan 3,5 mm harus 0 % berat
2.          Sisa diatas ayakan 4 mm harus berkisar antara 90%-98% berat
3.          Selisih antara sisa-sisa komulatif diatas dua ayakan yang berurutan adalah maksimum 60% dan minimum 10%
g.      Besar butir agregat maksimum tidak boleh lebih dari 1/5 dari jarak terkecil antara bidang-bidang samping cetakan, 1/3 dari tebal pelat, atau ¾ dari jarak bersih misnimum diantara batang-batang atau berkas-berkas tulangan. Penyimpangan dari pembatasan ini diijinkan, apabila menurut penilaian pengawas ahli cara-cara pengecoran beton adalah sedemikian rupa sehingga menjamin tidak terjadinya sarang-darang kerikil.
 
4.      AIR
Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak beton dan /atau baja tulangan. Dalam hal ini sebainya dipakai air bersih yang dapat diminum.
Apabila terdapat keragu-raguan mengenai air,dianjurkan untuk mengirimkan contoh air itu kelembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui untuk diselidiki sampai seberapa jauh air itu mengamdung zat-zat yang beracun sehingga dapat merusak beton dan/atau besi tulangan.
Apabila pemeriksaan contoh air seperti tersebut dalam ayat (2) itu tidak dapat dilakukan, maka dalam hal adanya keragu-raguan mengenai air harus diadakan percobaan perbandingan antara kekutan tekan mortal semen + pasier dengan memakai air itu dan memakai air suling tersebut. Air tersebut dianggap dapat dipakai, apabila kekuatan tekan mortal dengan memakai air itu pada umur 7 dan 28 hari paling sedikit adalah 90 % dari kekuatan tekan mortal dengan memakai iar suling pada umur yang sama.
Jumlah air yang dipakai untuk membuat adukan beton dapat ditentukan dengan ukuran isi atau ukuran berat dan harus dilakukan setepat-tepatnya.
Pengaruh air, semen, admix terhaap kekuatan beton
 
1.ADMIXTURE
Bahan tambah atau admixture yaitu bahan tambah yang dicampurkan pada saat pengadukan beton yang dimaksudkan untuk memperoleh sifat-sifat khusus dalam pengerjaan, waktu pengikatan/pengererasan dan maksud-maksud lain.
Proses kerja dari bahan ini dari bahan tambah kimia dalam beton akan memberikan pengaruh dispersi (penyebaran, penolakan, pembubaran pada butiran pasta semen sehingga antar butiran saling tolak menolak yang disebabkan  oleh pemberian muatan negatif dalam jangka waktu tertentu yang memungkinkan air dengan bebas memobilisir material lainnya. Dengan demikian adukan beton menjadi lebih mudah dikerjakan.
Bahan tambah dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.          Admixture           : dicampurkan dalam adukan beton saat masih basa.
2.          Additive              : ditabur pada beton keras
Untuk memperbaiki mutu beton, sifat-sifat pengerjaan, waktu pengikatan dan pengerasan ataupun untuk maksud-makasu lain, dapat dipakai bahan-bahan membantu. Tipe dan jumlah bahan pembantu yang dapat dipakai harus disetujui dahulu oleh pengawas ahli.
Manfaat dari bahan-bahan pembantu harus dapat dibuktikan dengan hasil-hasil percobaan.
Selama bahan-bahan pembantu ini dipakai, harus diadakan pengawasan yang cermat terhadap pemakaiannya.
Beberapa macam bahan tambah/ admixture beserta fungsinya :
a.       Jenis A      bahan pembantu untuk mengurangi jumlah air yang dipakai.
b.      Jenis B       bahan pembantu untuk memperlambat proses pengikatan dan pengerasan jalan/beton
c.       Jenis C       bahan pembantu untuk mempercepat dan pengikatan dan pengerasan beton.
d.      Jenis D      bahan pembantu untuk mengurangi jumlah air dan memperlambat pengikatan awal.
e.       Jenis E       bahan pembantu untuk  mengurangi air dan mempercepat pengikatan awal.
f.       Jenis F       bahan pembantu untuk mengurangi kadar air yang sangat tinggi.
g.      Jenis G      mengurangi kadar air dan memperlambat proses ikatan. (jenis F dan G disebut juga superplastiser)

Cara Menstem Gitar


           Sebelum bermain gitar, senar-senar gitar harus distem terlebih dahulu. Karena tanpa distem suara gitar akan tidak karuan dan terdengar sumbang. Oleh Karen itu menstem gitar adalah bagian penting sebelum bermain gitar.
Ada beberapa macam cara untuk menstem gitar, cara-cara tersebut antara lain:
1.    Dengan menggunakan pendengaran (feeling).
2.    Dengan menyamakan senar-senar gitar secara langsung dengan alat music lainnya, misalnya dengan membandingkan suara dari senar gitar dengan tuts-tuts pada piano atau organ.
3.    Dengan menggunakan garpu tala.
Kita dapat mentem gitar dengan ketiga cara di atas. Selanjutnya, mari kita mencoba dengan cara pertama.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.    Pertama-tama, putarlah senar nomor 1 perlahan-lahan dan jangan terlalu kencang, sebab senar nomor 1 paling lemah dan mudah putus.
2.    Kemudian petik senar nomor 1 los senar (tanpa ditekan) disamakan dengan senar nomor 2, ditekan pada kolom 5 dan dibunyikan sehingga kedua suara tersebut benar-benar sama. Singkatnya : suara senar 1 (los senar dibunyikan harus sama dengan suara senar 2 ditekan pada kolom 5 dipetik).
3.    Selanjut untuk senar 2 (los senar). Disamakan dengan suara senar 3 ditekan pada kolom 4 dipetik, suara yang terdengar adalah suara b.
4.    Senar 3 (los senar) bunyinya disamakan dengan senar 4 ditekan pada kolom 5 dipetik.
5.    Senar 4 (los senar) bunyinya harus sama dengan senar 5 ditekan pada kolom 5 dipetik.
6.    Senar 5 (los senar) bunyinya harus sama dengan senar 6 ditekan pada kolom 5 dipetik.
7.    Senar 6 (los senar) bunyinya disamakan dengan senar 4 ditekan pada kolom 2 dipetik.
Setelah semua senar distem marilah kita mencoba meneliti suara gitar dan mencoba memainkannya. Misalnya dengan chord A-D atau chord C dan chord-chord lainnya.
Kemudian dengarkan baik-baik suara yang keluar dari senar-senar tersebut. Apabila suara senar gitar kurang enak didengar, maka senar-senar tersebut masih perlu distem lagi. Selain itu menstem gitar sangat baik manfaatnya, untuk melatih pendengaran (feeling) kita.

Tuesday, 8 November 2011

Mengatur Prioritas Program Aplikasi


Ketika menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan, anda dapat mengatur prioritas program yang telah anda jalankan. Perlu diketahui, setiap program memerlukan prioritas dan daya yang berbeda. Sebagai contoh, program Adobe Photoshop membutuhkan daya lebih besar dibandingkan winword.exe atau program lainnya yang lebih ringan. Ketika durasi menjalankan program tersebut (misalnya, Adobe Photoshop) lebih lama dibandingkan program aplikasi lainnya, akan lebih efektif apabila anda melakukan pengaturan prioritas untuk menjalankan beberapa program aplikasi sekaligus.
                Prioritas yang dimaksud adalah bagaimana cara kerja OS menentukan atau membagi kerja processor di antara beberapa aplikasi secara bersamaan. Secara default, aplikasi-aplikasi tersebut diatur pada prioritas (normal). Anda dapat meningkatkan performa computer dengan melakukan pengaturan prioritas menjadi lebih tinggi dari prioritas (normal).
                Langkah mengatur prioritas program aplikasi sebagai berikut.
  1. Jalankan beberapa program.
  2. Tentukan prioritas program yang anda jalankan, misalnya dari segi kapasitas (ukuran), lama, atau intensitas menjalankan program aplikasi.
  3. Tekan (Ctrl + Alt + Del) untuk menampilkan (Task Manager).
  4. Pilih tabs (Applications), kemudian sorot program yang paling prioritas menurut anda.
  5. Klik kanan program tersebut, kemudian pilih (Go to Process).
  6. Klik kanan process yang telah disorot, kemudian pilih (Set Priority).
  7. Ketika anda mengatur prioritas sebuah aplikasi lebih tinggi (di atas normal), processor akan meluangkan waktu lebih tinggi banyak untuk memprioritaskan program yang telah dipilih daripada menjalankan aplikasi lainnya. 

Sunday, 6 November 2011

Membersihkan Prefetch Folder (Cara Kedua)


Untuk membersihkan file di folder (Prefetch) dengan cara yang berbeda, lakukan langkah-langkah sebagai berikut.
  1. Jalankan (Run), kemudian ketikkan Prefetch.
  2. Klik (OK) atau tekan (Enter).
  3. Jalankan shortcut (select all file) atau tekan tombol Ctrl+A secara bersamaan untuk menyoroti semua file.
  4. Kemudian, (Delete) semua file.

Membersihkan Prefetch Folder (Cara Pertama)



       Windows XP menggunakan system (Prefetch) untuk mengatur dan menjalankan beberapa data yang dibutuhkan untuk aplikasi dan file. Folder (Prefetch) digunakan untuk menyimpan informasi OS (Operation System) yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu operasi.
        Setelah beberapa waktu (kurang dari sebulan) computer digunakan, folder (prefetch) menjadi overload dengan referensi lama yang berisi softwere dan file-file yang mungkin tidak berguna lagi.


        Mengosongkan secara manual file-file dari folder (Prefetch) setiap beberapa bulan atau setiap waktu sesuai dengan keinginan merupakan langkah yang cukup bagus untuk mempertahankan performa computer. Untuk menghapus isi folder (Prefetch), anda terlebih dulu masuk ke dalam direktori C:\Windows\Prefetch. Kemudian, hapus file berekstensi (*.PF) yang lebih dari seminggu (perhatikan data modified-nya).

Mengubah Virtual Memory


Penempatan halaman file (Page File)
                Halaman file adalah satu atau banyak area dari sebuah harddisk yang telah dipatok oleh windows XP sebagai (Virtual Memory). Untuk memasukkannya sangat sederhana. Logikanya, seperti memesan sebuah area untuk digunakan mengisi data pada main memory.
                (Virtual Memory) dapat diakses dengan windows, seperti Physical Memory, tetapi itu masih terlalu lambat. Keduanya (virtual dan physical memory) lebih lambat dibandingkan dengan kecepatan RAM (Random Access Memory).
                Sebenarnya, Windows XP menggunakan halaman file secara berkelanjutan dengan mengabaikan jumlah free memory di system anda. Dengan kata lain, ketika anda mengoptimalkan file ini, akan memberikan efek positif pada peforma (kecepatan) computer.
                Langkah-langkah mengoptimalkan page file (Virtual Memory) sebagai berikut.
  1. Klik kanan (My Computer), kemudian pilih (Properties).
  2. Pilih tabs (Advance), klik (Setting) pada bagian (Performace).
  3. Pada optional (Performance Options), pilih tabs (Advanced). Kemudian, klik (Change) pada bagian (Virtual Memory).
  4. Selanjutnya, anda bias memilih dan mengatur ukuran (size) (Page File) pada drive sesuai dengan keinginan.
  5. Restart computer.
  
Ukuran (size) (Page File)
                Ukuran standar (default) page file (virtual memory) diatur dengan memperhatikan starting size dan maximum size. Untuk mengubah size page file sebagai system demand dalam rentang nilai tersebut masih diperbolehkan oleh Windows. Langkah mengubah ukuran (virtual memory) sebagai berikut.
  1. Pilih dan centangi (Custom Size). (Inisial Size) diatur dan disesuaikan dengan nilai yang direkomendasikan, (Recommended) yang dijumlahkan dengan angka yang sama.
  2. Pada (Maximum Size), nilai yang dimasukkan sesuai dengan keinginan anda. Jika ingin memakai default-nya, anda tidak perlu mengubahnya.
  3. Jika anda ingin mengatur sendiri (Maximum Size), masukkan nilai yang lebih kecil dari nilai (Space Available).
  4. Atau nilai (Maximum Size) yang anda masukkan adalah maksimal tiga kali lipat dari ukuran RAM computer. Apabila nilai (Maximum Size) lebih besar dari nilai RAM, akan menyebabkan berkurangnya kinerja (performa) computer karena memaksa RAM bekerja lebih ekstra. Apabila kondisi tersebut tidak segera ditangani, RAM akan cepat panas atau kejadian yang paling fatal adalah RAM terbakar. 

MATERIAL PENYUSUN BETON BERTULANG

Penyusun Beton Beton merupakan campuran antara bahan agregat halus dan kasar dengan pasta semen (kadang-kadang juga ditambahkan admixtur...