Survey Pendahuluan
Sebelum pelaksanaan dimulai diperlukan survey lapangan
untuk mendapatkan data-data lapangan antara lain:
Pengukuran
Pekerjaan pengukuran dimulai dengan menentukan titik-titik
BM yang telah ada dilapangan, kalau belum maka harus dibuat titik BM sebagai
master referensi.
Dari titik-titik BM ini dapat
ditarik kelokasi terdekat dengan tempat pengeboran sebagai titik-titik
referensi atau sebagai acuan penentuan titik-titik bored pile.
Adapun titik-titik bored pile
ditentukan dengan menarik sudut dan jarak dari titik referensi ini ke titik
bored pile.
Titik-titik bored pile ini dibuat
dari batang kayu runcing yang ditanam dalam tanah, dan tepat pada titik
tersebut dipasang paku yang diikat dengan rafia agar mudah untuk mendapatkan
bila titik tenggelam dalam tanah.
Peralatan pengukuran yang
diperlukan sebagai berikut :
1. Theodolite
2. Meteran
3. Palu
4. Wooden stick
5. Paku
Pekerjaan Pengeboran (Wash
Bore System)
1. Mula-mula
mesin bor yang telah dirakit (set up) dengan casagrande kita arah kelokasi yang akan di bor.
2. Pemasangan swifel, hose, pembuatan bak
penampung.
3. Pemasangan mata bor (tungsten bit) sebanyak
16 bh, chek verticality Rod.
4. Setelah semua persiapan selesai, maka segera
pengeboran dapat segera dimulai.
5.
Dengan memutar rotary maka rod dan mata bor akan
berputar dan secara perlahan-han.
6.
Air ini akan memenuhi lubang bor dan luber (over flow)
yang akan mengalir menuju ke bak penampungan.
7.
Dari bak penampungan ini air/slurry ini akan dialirkan
kembali kedalam lubang bored pile sehingga membentuk sirkulasi.
8.
Pada proses sirkulasi ini tanah atau lumpur hasil
pengeboran akan terangkat dan mengendap pada bak penampungan, yang secara
periodik tanah atau Lumpur ini diambil dan dibuang ke tempat pembuangan
(disposal area).
9.
Rod pipe diam. 3” dibuat @ 3 meter, maka apabila rod
pertama habis, segera disambung dengan rod berikutnya, sampai tercapai
kedalaman yang diharapkan.
10. Karena
lubang bor secara bertahap makin dalam, maka air secara bertahap juga
ditambahkan, sehingga sirkulasi berjalan dengan lancar/normal.
11. Setelah
kedalaman yang direncakan tercapai, maka dilakukan proses cleaning, yaitu
membiarkan rod tetap berputar tanpa menurunkan rod dengan menggunakan aliran
air (fresh water) kira-kira 10 menit, dan diperkirakan tanah atau lumpur
endapan sudah terangkat semua.
12. Sampai disini proses
pembuatan lubang bored pile dinyatakan selesai.
Pengecoran (Pouring Concrete)
1. Setelah
proses pembuatan lubang bor dinyatakan selesai maka proses pengecoran dapat
segera dimulai.
2. Mula-mula steel cage yang
sudah dirakit di workshop dan dipasang spacer dimasukkan secara perlahan-lahan
agar tidak merusak lubang yang sudah jadi.
3. Apabila lebih dari 12 meter,
maka dilakukan penyambungan, penyambungan dengan kawat bendrat dan tig weld.
4. Pada ujung paling atas
dipasang hook, untuk dikaitkan pada casing agar tidak jatuh atau lepas.
5 Kemudian dilanjutkan
pemasangan tremie, panjang segment tremie ini bervariasi.
6 Tremie dipasang sesuai
kedalaman yang direncanakan.
7. Ujung paling atas dari tremie
ini disambungkan ke cororng
8. Pada kondisi ini pengecoran
sudah siap dimulai.
9. Setelah truck mixer datang
maka segera dibuat test slump (slump ï 16 cm) dan kubus beton.
10. Selanjutnya pengecoran segera
dimulai dengan menuangkan concrete kedalam corong.
11. Pengecoran dilanjutkan secara
bertahap, apabila sudah terasa berat maka pipa tremie dapat dipotong sesuai
kebutuhan, dengan tetap menjaga agar ujung bawah tremie tetap tenggelam dalam
concrete ï
-2 meter.
12 Setelah concrete penuh atau
meluap, ditunggu sampai didapatkan fresh concrete sehingga sudah dapat
dipastikan lubang telah penuh concrete.
13. Segera pipa tremie dan casing
dicabut, maka proses pembuatan bored pile dinyatakan telah selesai.
Daftar Alat
1. Drilling
m/c (mesin wash bor)
2. Pipa rod, mata rod, swifel.
3. Submersible pump.
4. Hose.
5. Pipa tremie.
6. Corong.
7. Theodolite
8.
Waterjet.